Furniture Online Terpercaya

Mimbar Minimalis – Kalau bicara soal masjid, pikiran kita biasanya langsung tertuju pada kubah, menara, atau hamparan karpet sajadah yang memikat mata. Tapi ada satu elemen yang sering luput dari perhatian: mimbar. Tempat khatib berdiri, berbicara, dan menyampaikan pesan keagamaan setiap Jumat siang. Benda yang tampak sederhana ini, ternyata punya cerita. Termasuk soal warna.

Ya, warna pada mimbar bukan cuma soal selera atau dekorasi. Di balik pilihan warna itu, tersimpan filosofi. Sebuah pesan yang kadang tak diucapkan, tapi terasa oleh mata dan hati. Mari kita selami satu per satu, dan lihat bagaimana warna bisa bicara banyak hal.

Baca juga: 5 Langkah Mudah Memilih Jasa Pembuatan Mimbar Masjid Berkualitas

Makna Warna-Warna pada Mimbar Masjid dan Filosofinya

Hijau: Teduh di Mata, Sejuk di Hati

Coba perhatikan masjid-masjid besar di Indonesia atau Timur Tengah. Hijau hampir selalu hadir entah di karpet, hiasan kaligrafi, atau ya, di mimbar. Warna ini memang lekat dengan Islam. Tak sedikit riwayat yang menyebut bahwa hijau adalah warna kesukaan Nabi Muhammad SAW.

Tapi bukan itu saja. Hijau adalah simbol kehidupan. Ia mengingatkan pada pepohonan, pada alam yang terus tumbuh. Dalam suasana khutbah yang khidmat, warna ini memberi efek menenangkan. Seolah berkata: “Tenang, dengarkan baik-baik.” Tak heran jika banyak mimbar dilapisi kain hijau tua atau dihiasi ukiran bernuansa zamrud. Sejuk di mata, sejuk pula di hati.

Emas: Pancaran Kemuliaan

Sekilas, warna emas mungkin terkesan glamor. Tapi di masjid, emas bukan soal pamer. Ia jadi lambang cahaya, kemuliaan, dan kebesaran. Warna ini sering muncul di bagian ukiran mimbar, kaligrafi, atau garis-garis tepi. Tidak mendominasi, tapi cukup menonjol untuk menyampaikan pesan.

Mimbar dengan aksen emas seolah ingin menegaskan bahwa yang disampaikan di atasnya adalah kalimat-kalimat penuh nilai. Bukan sekadar kata, tapi amanah. Ada nuansa wibawa yang otomatis muncul saat emas hadir. Mewah, tapi tetap anggun. Berkilau, tapi tak menyilaukan.

Cokelat Kayu: Kembali ke Akar

Mimbar berbahan kayu, dengan warna alami yang dibiarkan tampak jelas, punya daya tarik tersendiri. Tak dipoles mencolok, tapi justru itu kekuatannya. Cokelat kayu mencerminkan kesederhanaan. Mengingatkan kita pada tanah, tempat manusia berasal dan akan kembali.

Warna ini terasa akrab. Hangat. Seperti pelukan ibu. Ia memberi kesan bahwa agama itu dekat, membumi, tak berjarak. Di banyak masjid tua, mimbar dengan warna cokelat kusam justru memancarkan wibawa. Usianya boleh puluhan tahun, tapi fungsinya tak pernah pudar.

Putih: Bersih Lahir Batin

Kalau melihat mimbar berwarna putih, ada perasaan tertentu yang muncul. Tenang, terang, dan lapang. Putih memang sering dikaitkan dengan kesucian dan keikhlasan. Dalam Islam, warna ini hadir dalam banyak symbol dari kain ihram hingga kafan.

Mimbar putih menyampaikan kesan bersih dan jernih. Bahwa khutbah yang dibawakan berasal dari niat yang lurus, bukan pamrih. Di masjid-masjid modern atau minimalis, mimbar putih kerap jadi pilihan. Sederhana, tapi punya pesan kuat. Tak perlu banyak ornamen, cukup tampil apa adanya.

Marun: Anggun dan Tegas

Tak banyak yang memilih marun sebagai warna utama mimbar. Tapi di beberapa daerah, terutama yang dipengaruhi budaya Timur Tengah atau Asia Selatan, warna ini cukup sering digunakan. Marun adalah merah yang matang lebih kalem, tapi tetap kuat.

Warna ini memberi kesan elegan dan berwibawa. Ia bicara soal kehormatan dan semangat, tanpa harus berteriak. Mimbar dengan nuansa marun sering dipadukan dengan emas atau hitam, menciptakan perpaduan yang megah. Tak mencolok, tapi tak juga biasa-biasa saja. Pas untuk momen yang sakral.

Hitam: Tegas Tapi Dalam

Hitam biasanya tak hadir sebagai warna utama, tapi sering muncul sebagai pelengkap. Mungkin pada kaki mimbar, pada ukiran, atau latar kaligrafi. Warna ini membawa pesan ketegasan dan kekuatan.

Dalam konteks Islam, hitam juga punya tempat istimewa. Kiswah Ka’bah adalah salah satu contohnya. Warna hitam menyampaikan kesan abadi, pesan dari mimbar bukan untuk sesaat, tapi untuk sepanjang hidup.

Biru: Dalam dan Damai

Warna biru jarang digunakan secara dominan, tapi sesekali hadir dalam detail. Terutama pada masjid-masjid bergaya Turki atau Persia. Biru adalah warna langit, warna laut. Dalam dan luas. Ia mengajak orang untuk merenung.

Jika mimbar dihiasi aksen biru, biasanya tujuannya untuk menambah suasana tenang. Agar pesan khutbah bisa masuk lebih dalam. Biru tua menyiratkan kebijaksanaan, sementara biru muda memberi efek adem. Sedikit saja cukup, tak perlu berlebihan.

Bukan Sekadar Pemanis

Warna pada mimbar bukan pemanis. Ia adalah bagian dari komunikasi non-verbal. Tanpa bicara, ia bisa menyampaikan pesan. Tanpa bergerak, ia bisa menyentuh hati. Dan tanpa kita sadari, warna-warna itu membentuk suasana batin saat kita duduk mendengarkan khutbah.

Mungkin tak semua jamaah memperhatikan. Tapi seperti kata orang, “Yang baik tak selalu terlihat, tapi pasti terasa.” Warna-warna pada mimbar bekerja dengan cara yang halus. Lewat getaran suasana, lewat nuansa yang membekas setelah ibadah selesai.

Dalam ruang ibadah, segala sesuatu punya makna. Termasuk warna. Dari hijau yang menyejukkan, emas yang memuliakan, sampai cokelat kayu yang mengingatkan pada asal-usul manusia. Setiap warna adalah simbol. Setiap warna adalah pesan.

Dan mimbar, tempat berdirinya para penyampai kebenaran itu, bukan sekadar panggung. Ia adalah titik tumpu. Tempat di mana suara-suara kebaikan dilantangkan. Maka tak heran jika warna-warna di dalamnya dipilih dengan hati-hati, bukan untuk memikat mata, tapi untuk menyentuh jiwa.

Jika Anda membutuhkan podium atau mimbar untuk ruang ibadah Anda. Kami ahli dalam pembuatan podium dan mimbar dari kayu jati, stainless, atau akrilik. Dengan pengalaman dan bahan berkualitas, kami siap mewujudkan desain impian Anda. Tim kami akan bekerja sama dengan Anda untuk memastikan setiap detail yang perlu dipertimbangkan. Dari podium tradisional hingga mimbar modern, kami menyediakan solusi sesuai kebutuhan Anda. Hubungi kami di halaman ini sekarang untuk konsultasi. Percayakan kepada kami untuk memberikan sentuhan elegan dan fungsionalitas yang Anda butuhkan di dalam ruang ibadah Anda.